Sasmita adalah berasal dari bahasa kawi
yang dapat diartikan pasemon, tanda atau samar. Sasmita di dalam tembang
macapat berupa kata-kata yang terdapat di awal atau di akhir cakepan
suatu pupuh.
Serat-serat waosan yang ditulis dalam bentuk tembang, akan terdiri dari beberapa pupuh. Peralihan dari pupuh satu ke pupuh yang lain tidak dinyatakan secara jelas akan jenis sekar apa, tetapi dinyatakan secara tersamar menggunakan yang disebut sasmita. Sasmita tersebut adalah:
1. Mijil : Wijil, mijil metu, miyos.
2. Sinom : Srinata, roning kamal, kanoman, ngenomi, anom, taruna
3. Kinanthi : Kinanthi, kekanthen, gandheng, ginandheng, kanthi.
4. Asmaradana : Kasmaran, asmara, brangti, brangta, kingkin, wuyung.
5. Dhandhanggula : Sarkara, manis, memanise, artati, dhandhang.
6. Pangkur : Wuri, mungkur, wuntat, yuda kenaka.
7. Durma : Mundur, ngunduri,durmaka, durcala.
8. Pocung : Kaluwak, pocung, wohing pocung
9. Gambuh : Nggambuh, tambuh, tumambuh.
10. Megatruh : Pegat, duduk, anduduk.
11. Maskumambang : Kumambang, kentir, timbul.
Serat-serat waosan yang ditulis dalam bentuk tembang, akan terdiri dari beberapa pupuh. Peralihan dari pupuh satu ke pupuh yang lain tidak dinyatakan secara jelas akan jenis sekar apa, tetapi dinyatakan secara tersamar menggunakan yang disebut sasmita. Sasmita tersebut adalah:
1. Mijil : Wijil, mijil metu, miyos.
2. Sinom : Srinata, roning kamal, kanoman, ngenomi, anom, taruna
3. Kinanthi : Kinanthi, kekanthen, gandheng, ginandheng, kanthi.
4. Asmaradana : Kasmaran, asmara, brangti, brangta, kingkin, wuyung.
5. Dhandhanggula : Sarkara, manis, memanise, artati, dhandhang.
6. Pangkur : Wuri, mungkur, wuntat, yuda kenaka.
7. Durma : Mundur, ngunduri,durmaka, durcala.
8. Pocung : Kaluwak, pocung, wohing pocung
9. Gambuh : Nggambuh, tambuh, tumambuh.
10. Megatruh : Pegat, duduk, anduduk.
11. Maskumambang : Kumambang, kentir, timbul.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar